Muhammadiyah Serius Mengkaji Pengelolaan Tambang

jateng.jpnn.com, SOLO - Muhammadiyah akan mendapatkan lahan bekas tambang untuk dikelola. Sebagai organiasasi masyarakat (ormas) keagamaan, Muhammadiyah belum memiliki pengalaman dalam pengelolaan tambang.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais mengatakan mengelola pertambangan adalah hal yang baru bagi Muhammadiyah. Setidaknya ada tiga tantangan bagi Muhammadiyah.
"Kalau ormas keagamaan (tantangannya) ada tiga. Satu, tidak punya modal, mana ada ormas keagamaan punya modal, kan, tidak kecil itu. Kemudian tidak memiliki pengetahuan dan teknologi, apalagi yang detail. Yang ketiga, pasti tidak punya pengalaman. Mana ada ormas keagamaan yang sebelumnya mengelola tambang, tidak ada," kata Ahmad di Solo, Rabu (28/8).
Namun demikian, dia menyebut bahwa Muhammadiyah memiliki potensi untuk menjawab tantangan itu.
Ahmad mencontohkan untuk masalah permodalan bisa dengan iuran. Selain itu, para ahli juga dihadirkan untuk mengkaji pengelolaan tambang ini.
Muhammadiyah sendiri berkomitmen untuk pengelolaan tambang yang ramah lingkungan. Kajian terus dilakukan, agar pengelolaan tambang bisa bermanfaat.
"Kami sudah dua tiga kali menghadirkan pakar dan pelaku tambang. Sedikit-sedikit mulai mengerti sekarang, tantangan apa saja. Termasuk kepemilikan yang tumbang tindih dengan masyarakat. Jangan sampai kita membuat kerusakam yang lebih parah, kalau bisa memperbaiki," jelasnya.
Terkait izin usaha pertambangan (IUP) yang tengah dicermati Muhammadiyah, karena mengelola tambang bekas, Ahmad mengatakan semua ormas keagamaan mendapatkan penawaran yang sama.
Sebagai organiasasi masyarakat (ormas) keagamaan, Muhammadiyah belum memiliki pengalaman dalam pengelolaan tambang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News