Wiranto Tinjau Uji Coba Program Makan Gratis Bergizi di Solo

“Misal standar makanannya, kemudian pengawasan ke UMKM tentang keuntungan dan nilai gizi, jenis makanan dan pendanaan apakah bergantung ke APBD, APBN atau ada CSR. Itu semuanya nanti menjadi kesimpulan uji coba MBG,” jelas dia. 

Standar makanan pokok untuk program MBG lanjut Wiranto juga harus disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia mengingat setiap daerah menggunakan makanan pokok yang berbeda.

“Di Papuan misal mungkin tidak nasi, mungkin Papeda namanya. Itu dari Sagu. Tidak harus standar nasi. Maka uji coba ini dibutuhkan,” beber dia

Teguh mengatakan jika sebelumnya Pemkot Surakarta telah melakukan sejumlah uji coba MBG di tiga SD, yakni SD Negeri Sanggrahan, SD Negeri 81 Jagalan, dan SD Negeri 120 Tugu pada Juli 2024.

Pemkot Surakarta menggandeng salah satu perusahaan layanan teknologi untuk mencukupi penydiaan menu makanan sebesar Rp 15 ribu.

Berdasarkan itu, maka diperlukan kolaborasi dari pemda, provinsi, dan swasta.

“Masalahnya baru kelas satu dan dua. Maka ke depan, kami semua nanti para pimpinan daerah untuk bagaimana masing-masing daerah menyiapkan untuk berkolaborasi progam yang mungkin tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah pusat,” ujar dia. (mcr21/jpnn)