Festival Lima Gunung 2024: Kiai Kanjeng Pentaskan 'Komposisi Jalan Sunyi'

Beberapa puisi yang dibacakan dengan iringan musik dalam repertoar itu, antara lain berjudul Jalan Sunyi, Puisi Hijrah, Pacul Segoro, dan Manungso, sedangkan pada sesi akhir, kelompok tersebut mengajak penonton melakukan Mahalul Qiyam untuk mendaraskan doa dan selawat.
Baca Juga:
Pada hari kedua puncak FLG beberapa kesenian ditampilkan, seperti tarian, musikalisasi puisi, pantomim, repertoar seni, dan musik, dihadirkan oleh beberapa kelompok kesenian, baik dari desa-desa setempat maupun luar daerah itu.
Festival Lima Gunung XXIII dengan tema Wolak-Waliking Jaman Kelakone. Warga desa di kawasan Gunung Merapi dan Merbabu Kabupaten Magelang mendirikan panggung besar dengan instalasi seni dari berbagai bahan alam.
Termasuk instalasi 25 semut ireng ukuran raksasa ditempatkan di tempat tertinggi panggung tersebut.
Sedikitnya 120 grup kesenian dari kelompok-kelompok Komunitas Lima Gunung, daerah setempat dan luar Magelang, serta beberapa dari luar negeri tercatat mengikuti Festival Lima Gunung XXIII/2024 dengan menggelar berbagai pementasan kesenian.
Yoyok mengatakan repertoar Komposisi Jalan Sunyi menjadi respons Kiai Kanjeng atas tema Festival Lima Gunung tahun ini.
Tema festival itu sebagai refleksi, pemikiran, dan harapan Komunitas Lima Gunung terkait dengan perubahan zaman, kehidupan manusia, dan lingkungan alam.
Festival Lima Gunung XXIII/2024 diselenggarakan di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/9) malam hingga Jumat (27/9).
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News