Ikhtiar IDAI Membangun Masa Depan Kesehatan Anak di Pelosok Negeri
“Pendampingan yang berkelanjutan akan memberikan peningkatan kapasitas kepada tenaga kesehatan di tingkat puskesmas. Mereka akan lebih percaya diri dan mampu menangani kasus-kasus kesehatan anak, meski tanpa kehadiran dokter spesialis di tempat,” ujar Piprim.
Tantangan dan Harapan
Meski telemedicine telah membuka jalan baru, tantangan tentu masih ada. Keterbatasan infrastruktur teknologi di beberapa daerah terpencil menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi. Ketersediaan jaringan internet yang stabil, misalnya, masih menjadi masalah di beberapa wilayah 3T.
Namun, Piprim optimistis bahwa dengan kerja sama lintas sektor, tantangan ini bisa diatasi. "Di sisi lain, tantangan dalam implementasi juga datang dari kesiapan tenaga medis di daerah untuk mengadopsi teknologi ini. Dibutuhkan pelatihan dan pendampingan agar para tenaga kesehatan di puskesmas dapat memanfaatkan telemedicine secara efektif," ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, IDAI berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam hal ini, termasuk menyediakan platform yang mudah digunakan dan memfasilitasi pelatihan bagi tenaga medis di daerah.
"Kami berharao makin banyak daerah terpencil yang dapat terjangkau oleh layanan kesehatan berbasis teknologi. Anak-anak di pelosok yang dulu sulit mengakses dokter spesialis, kini dapat tersenyum lega dengan kehadiran layanan jarak jauh yang mampu memberikan mereka harapan baru," katanya.
Bagi IDAI, ini bukan hanya tentang memerangi kesenjangan kesehatan, tetapi juga tentang membangun masa depan di mana setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, memiliki hak yang sama atas layanan kesehatan terbaik. (JPNN)
IDAI berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan anak hingga ke pelosok negeri.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News