Ikhtiar IDAI Membangun Masa Depan Kesehatan Anak di Pelosok Negeri
Langkah ini bukanlah sekadar teori, melainkan sudah mulai diterapkan di lapangan. Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, layanan kesehatan berbasis teknologi telah berjalan dengan baik.
Ketua IDAI Jawa Tengah Fitri Hartanto menuturkan bagaimana teknologi telemedicine memungkinkan tenaga medis di puskesmas setempat melakukan pemeriksaan seperti USG tanpa harus menghadirkan dokter spesialis secara fisik.
“Layanan telemedicine di Karanganyar membuktikan bahwa jarak bukan lagi hambatan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien,” jelas Fitri. Sistem ini tidak hanya efisien, tetapi juga menjawab kebutuhan mendesak akan pemerataan akses kesehatan di seluruh Indonesia.
Teknologi telemedicine yang didorong IDAI menjadi harapan bagi daerah-daerah yang selama ini mengalami keterbatasan akses kesehatan. Dengan pendekatan ini, anak-anak di wilayah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal) dapat tetap memperoleh layanan medis setara dengan anak-anak di kota besar.
Membuka Akses di Daerah Terpencil
Piprim mengatakan dokter anak tidak lagi harus melakukan perjalanan panjang untuk mengunjungi puskesmas di daerah-daerah tersebut, tetapi bisa tetap memberikan layanan melalui konsultasi jarak jauh.
Pendampingan ini juga memberikan keuntungan besar bagi tenaga kesehatan lokal. Mereka yang bertugas di puskesmas di daerah pelosok akan terus mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari dokter anak spesialis melalui teknologi telemedicine.
Hal ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani masalah kesehatan anak secara mandiri di lapangan.
IDAI berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan anak hingga ke pelosok negeri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News