Ikhtiar IDAI Membangun Masa Depan Kesehatan Anak di Pelosok Negeri

Senin, 30 September 2024 – 22:30 WIB
Ikhtiar IDAI Membangun Masa Depan Kesehatan Anak di Pelosok Negeri - JPNN.com Jateng
Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso (tengah), Ketua IDAI Jawa Tengah Fitri Hartanto (kanan), Ketua KONIKA XIX 2024 Mohamad Supriatna saat jumpa pers terkait acara KONIKA di Hotel Padma Semarang, Senin (30/9). Foto: Danang Diska Atmaja/JPNN

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Akses kesehatan di pelosok Indonesia, terutama bagi anak-anak, sering kali menjadi tantangan besar. Terlebih dengan terbatasnya jumlah dokter spesialis anak dan sulitnya medan geografis, tak jarang anak-anak di daerah terpencil harus menunggu lama untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai serta pelayanan yang optimal.

Meski demikan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terus berkomitmen dan berinisiatif mengubah peta layanan kesehatan anak di wilayah-wilayah tersebut. Salah satunya dengan mendorong setiap dokter anak mengampu minimal dua puskesmas yang berupaya untuk menularkan ilmu kesehatan anak kepada para tenaga kesehatan di berbagai wilayah pelosok Indonesia.

Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan pentingnya peran dokter anak dalam pemerataan layanan kesehatan. IDAI mengimbau seluruh dokter anak di Indonesia untuk mengampu minimal dua puskesmas di berbagai daerah, khususnya di wilayah-wilayah yang kekurangan dokter spesialis anak.

"Langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial para dokter anak terhadap masyarakat," ujarnya saat Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (30/9).

Piprim menyatakan bahwa meskipun jumlah dokter anak di Indonesia telah mencapai sekitar 5.000 orang, tantangan masih tetap besar. Lebih dari 10.000 puskesmas yang tersebar di seluruh negeri, tidak semuanya memiliki akses langsung ke dokter spesialis anak. Untuk itu, IDAI memperkenalkan pendekatan inovatif: pendampingan melalui teknologi telemedicine.

“Dengan memanfaatkan teknologi informasi, dokter anak dapat terus mendampingi dan membimbing tenaga kesehatan di puskesmas-puskesmas tersebut. Jadi, tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal dalam mendapatkan layanan kesehatan,” ujar Piprim optimistis.

Telemedicine: Teknologi yang Menjembatani Keterbatasan

Di tengah tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, teknologi menjadi kunci dalam membuka akses layanan kesehatan bagi daerah-daerah terpencil. Melalui telemedicine, dokter anak dapat memberikan konsultasi jarak jauh dan membimbing tenaga medis di puskesmas. Konsep ini memungkinkan dokter anak untuk hadir secara virtual di berbagai wilayah yang sulit dijangkau.

IDAI berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan anak hingga ke pelosok negeri.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News