Jalan Ambles 12 Meter di Semarang, Warga Terpaksa Mengungsi, Perbaikan Tak Kunjung Usai

"Ini jelas pelanggaran besar. Saya merasa ditipu. Kerugian saya sudah mencapai Rp 3,5 miliar, dan itu belum termasuk kerugian dari usaha saya yang sekarang harus berhenti total," jelas Ahmad.
Dia juga mengalami trauma setiap kali melihat kondisi rumahnya yang terus ambles dari hari ke hari.
Selain itu, Ahmad juga mengaku frustrasi karena kesulitan untuk menuntut tanggung jawab dari pengembang. "Kami sudah beberapa kali mengajukan somasi, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari pihak pengembang. Mereka tidak memberikan solusi yang jelas," ungkapnya.
Kasus serupa dialami oleh Christophorus W. Alun Samodra, warga lain yang juga harus meninggalkan rumahnya akibat peristiwa ini.
"Saya sudah tidak tinggal di rumah itu lagi. Sekarang, saya harus menyewa rumah lain untuk tempat tinggal sementara bersama keluarga," kata Alun.
Dia juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap pengembang yang tidak memberikan informasi tentang kondisi lahan. "Saya tidak pernah diberitahu bahwa rumah yang saya beli berdiri di atas bekas aliran sungai. Saya baru menyadarinya setelah tinggal di sini," ungkapnya.
Situasi ini makin memprihatinkan, mengundang desakan dari berbagai pihak, termasuk warga sekitar, agar segera ada tindakan dari pemerintah dan pengembang.
Warga menuntut penyelesaian segera atas masalah ini sebelum terjadi kerugian yang lebih besar, baik secara material maupun psikologis, bagi para penghuni perumahan. (jpnn)
Jalan ambles sedalam 12 meter di Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Semarang, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial sejak Jumat (5/4).
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News