DPRD Kota Semarang Mendesak Peremajaan Bus Trans Semarang
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendesak Pemerintah Kota Semarang untuk segera meremajakan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
Sebagian besar bus diketahui telah beroperasi selama lebih dari 5-7 tahun, sehingga memicu berbagai permasalahan, termasuk insiden kebakaran.
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman atau yang akrab disapa Pilus, menyoroti kondisi armada yang tidak layak pakai.
"Banyak armada yang tidak layak karena usia operasionalnya sudah mencapai tujuh tahun. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat armada tersebut membawa nyawa penumpang," ujar Pilus di Semarang, Kamis (2/1).
Pernyataan ini merujuk pada sejumlah insiden kebakaran yang melibatkan bus Trans Semarang. Insiden serupa pernah terjadi pada 29 Agustus 2022 di Tanjakan Gombel pada 1 September 2022 di Jalan Setiabudi, dan yang terbaru pada 13 November 2024 di Cepoko, Gunungpati.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan asap pekat dari bus yang dijuluki cumi-cumi darat. Hal ini dinilai mengganggu dan menunjukkan perlunya peremajaan armada.
"Trans Semarang harus memberikan pelayanan yang baik dan aman. Keselamatan pengguna harus menjadi prioritas utama," tegas Pilus.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan pihaknya telah mengevaluasi pengelolaan Trans Semarang, termasuk peremajaan armada.
DPRD Kota Semarang mendesak Pemerintah Kota Semarang untuk segera meremajakan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News