Wali Kota Surakarta Sentil Program Makan Bergizi Gratis, Perlu Dievaluasi
jateng.jpnn.com, SOLO - Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengkritik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program tersebut dilaksanakan dengan cara yang kurang tepat.
Hingga Jumat (31/1) tercatat baru satu dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi, yakni terletak di Kecamatan Jebres. Sementara dapur umum SPPG di Kecamatan Laweyan masih belum siap.
"Dari 120 ribu siswa, baru enam titik yang disampaikan ke pemerintah kota. Bayangkan dari 40 yang dibutuhkan baru enam titik. Jadi ada 30 titik satu periode presiden," kata dia.
Teguh menyebut pemerintah seharusnya menggunakan skala prioritas dalam melaksanakan program MBG. Wilayah pedesaan di kabupaten adalah wilayah yang seharusnya diprioritaskan.
"Kalau di kota, seperti Jakarta, Bandung, ya sasarannya kurang. Justru kabupaten di desa-desa itu diutamakan termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak yang kira-kira di bawah dua tahun," beber dia.
Teguh juga mengkritik menu makanan yang disajikan, mengingat siswa SD, SMP dan SMA jumlah kalori yang diperlukan masing-masing siswa di tingkat pendidikan tersebut berbeda.
Baca Juga:
"Segi makan SMP, SMA ini nasinya harus lebih banyak. Ini contoh kecil saja," kata dia.
Selain itu, Teguh menilai jika pemerintah pusat tidak pernah melakukan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan program MBG menjadi kurang pas.
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengkritik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News