Gas Melon di Semarang Langka, Pemlik Pangkalan LPG: Datang Langsung Habis
"Apalagi lingkungan perumahan di mana-mana serba jauh, kasihan pagi-pagi mau masak, mau ngopi gas habis, kalau mau beli matang mahal, apalagi ini musim hujan," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Budyo Darmawan menepis adanya kelangkaan LPG 3 kg.
Pihaknya menyebut pemerintah sedang melakukan pengetatan pendistribusian sesuai ketentuan tata niaga LPG 3 kg yang disubsidi.
"Bukan kelangkaan, kami melakukan pengetatan, ini masa transisi, tahun ini kami punya 1.213.906 metrik ton, apalagi ini masih Januari-Februari," katanya.
Sesuai ketentuan tata niaga, LPG 3 kg harus tepat sasaran kepada konsumen berhak. Di antaranya rumah tangga, usaha mikro, petani, dan nelayan.
Di sini, pemerintah mengatur pendistribusian LPG 3 kg dari agen pada tingkat pangkalan hingga subpangkalan. Harga Eceran Tertinggi (HET) di Jateng sebesar Rp 18 ribu.
"Tidak ada pengecer agar statusnya menjadi pangkalan, agar harga di masyarakat sesuai HET, kalau banyak tangan bisa saja harga melejit," katanya. (mcr5/jpnn)
Para pemilik pangkalan LPG (Liquefied Petroleum Gas) mengeluhkan stok LPG 3 kilogram (kg) atau gas melon.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News