Penggunaan Gas Melon di Solo Tembus 35 Ribu Per Hari
jateng.jpnn.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta melakukan monitoring khusus terhadap kasus kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram atau gas melon yang terjadi pada beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Agus Santoso mengungkapkan bahwa kuantitas penggunaan gas melon untuk kebutuhan harian di Kota Solo pada beberapa tahun terakhir terus meningkat.
Diperkirakan jumlah penggunaan pada tahun ini mencapai 35.000 tabung per hari.
"Rata-rata kebutuhan di Solo itu 35.000 sekian tabung gas per hari. Ini banyak laporan warga kesulitan cari barangnya. Namun, kami harap warga tidak panic buying dengan kondisi ini," ujarnya saat dihubungi, Jumat (6/9).
Guna mencukupi kebutuhan tersebut, Pemkot Surakarta akan meminta tambahan pasokan gas melon ke Pertamina. Agus menyebut bahwa phaknya telah mengirimkan surat permohonan penambahan pasokan untuk Kota Solo.
"Hari libur nasional, kan, tidak ada pengiriman. Makanya kami ajukan surat pertamina tambahan kuota terutama setiap hari libur nasional tidak ada penambahan kuota. Saya minta H-1 ada penambahan kuotanya," beber Agus.
Pemkot juga meminta Pertamina menertibkan distributor dan para agennya agar melayani pembelian sesuai regulasi. Menurut agus hal tersebut penting dilakukan agar tidak berdampak besar pada pelaku UMKM di Solo.
"Kami imbau pengecer ikuti aturan Hiswana Migas. Kami juga berharap pada Pertamina lakukan pembinaan. Kondisi ini berpengaruh pada UMKM Solo," kata Kepala Disdag.
Pemkot Surakarta melakukan monitoring khusus terhadap kasus kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram atau gas melon yang terjadi pada beberapa pekan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News