Korban BBM Campur Air di Klaten, Belum Ada Ganti Rugi

jateng.jpnn.com, KLATEN - Korban dugaan pengisian BBM jenis Pertalite yang tercampur air di SPBU Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membantah telah menerima ganti rugi dari Pertamina.
Affrizal Bagas (25), salah satu korban mengaku hingga kini belum menerima tindakan tanggung jawab seperti yang disampaikan pihak Pertamina maupun pengelola SPBU.
Peristiwa yang terjadi Selasa dini hari, 8 April 2025, membuat mobil Affrizal mati total hanya beberapa detik setelah pengisian BBM. Dia dan sejumlah pengendara lain yang mengalami kejadian serupa langsung melapor ke petugas SPBU dan pihak kepolisian.
Namun menurut Affrizal, proses tanggapan dari pihak SPBU sangat lambat dan terkesan tidak kooperatif.
"Dari awal kami minta petugas atau security panggil mandor atau manajernya, tetapi mereka seperti menghalangi, seolah melindungi agar atasan mereka tidak tahu kejadian itu," ujarnya kepada JPNN.com lewat sambungan telepon, Rabu (9/4).
Setelah situasi di lokasi memanas dan warga mulai ricuh, barulah mandor datang. Namun, menurut Affrizal, sikapnya tidak memberi solusi.
"Mandor hanya minta maaf, bilang tidak tahu, dan menyebut Pertalite baru diisi sekitar pukul 12 malam sebelum kejadian. Diia sendiri tidak bisa putuskan soal tanggung jawab, kendaraan kami harus dibawa ke bengkel mana," katanya.
Affrizal mengatakan dirinya dan korban lain sempat mendesak agar manajer datang ke lokasi, tetapi hingga pukul 08.00 WIB, sang manajer tak kunjung muncul.
Korban Pertalite campur air di Klaten ungkap belum ada ganti rugi, Pertamina tak pernah menghubungi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News