Hari Kartini, Bupati Purbalingga: Bukan Sekadar Peringatan Historis

jateng.jpnn.com, PURBALINGGA - Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April menjadi peringatan historis terhadap pejuang emansipasi perempuan RA Kartini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif saat Upacara Peringatan Hari Kartini 2025 di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (21/4).
"Hari Kartini bukan sekadar peringatan historis terhadap sosok pejuang emansipasi perempuan, tetapi juga momentum reflektif dan inspiratif atas pembangunan manusia yang setara dan humanis di Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, kesetaraan gender yang diperjuangkan oleh Kartini harus terus digelorakan dan tidak hanya berhenti pada simbolisasi atau seremoni tahunan.
Menurut dia, Kartini masa kini harus mampu membuka pikiran masyarakat bahwa perempuan adalah manusia seutuhnya yang setara dengan laki-laki, bukan masyarakat kelas dua.
"Eksistensi organisasi perempuan sangat penting untuk menjadi penggerak semangat emansipasi, bukan sekadar pelengkap dalam sistem sosial patriarki," katanya.
Dalam hal ini, lanjut dia, jangan sampai organisasi perempuan justru terjebak dalam lingkup kegiatan domestik saja atau tersandera pada sekat-sekat kegiatan yang dianggap bergender.
"Pada prinsipnya, tidak ada profesi, ide, gagasan, program kerja, dan kegiatan yang bergender," katanya.
Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April menjadi peringatan historis terhadap pejuang emansipasi perempuan RA Kartini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News