Apakah Terapi DSA Dokter Terawan di RS Tentara Dicabut? Kolonel Achiruddin Menjawab
jateng.jpnn.com, SOLO - Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo masih menggunakan Metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau terapi cuci otak yang dikembangkan Dokter Terawan Agus Putranto.
Seperti diketahui, Terawan telah diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setelah sidang khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Komandan Komando Resor Militer 074 Warastratama Kolonel Inf Achiruddin menuturkan terapi DSA tetap berjalan seperti biasa di RST Slamet Riyadi Solo.
"Proses itu tetap berjalan, karena itu buat kebaikan, kesehatan, dan juga buat kepentingan prajurit sekeluarga," ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Lodji Gandrung, Solo, Selasa (29/3).
Achirudin mengungkap terapi cuci otak tidak hanya dilakulan oleh Dokter Terawan, tetapi juga dilakulan oleh para ahli lain.
Dia juga menyebut bahwa permasalahan antara Terawan dengan IDI adalah urusan pribadi.
"Ini hubungannya pribadi Dokter Terawan dengan IDI. Kalau terkait dengan RST tidak ada masalah," tegas dia.
Meskipun demikian, belum diketahui jumlah pasien RST yang telah menggunakan terapi DSA, mengingat Korem 074/Warastratama hanya sebagai supervisi.
Metode DSA atau terapi cuci otak yang dikembangkan oleh Dokter Terawan masih diterapkan di RS Tentara Slamet Riyadi. Apakah terapi ini akan berhenti?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News