Dugderan di Semarang Digelar Tanpa Arak-arakan, Begini Skemanya
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan menggelar tradisi menyambut Bulan Suci Ramadan atau Dugderan. Tradisi ini dalam 2 tahun ke belakang tidak digelar lantaran pandemi Covid-19.
Dugderan akan diselenggarakan secara sederhana, bermula dari Halaman Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (31/3).
Tema festival kali ini adalah "Dugderan Mempererat Kemajemukan dalam Bingkai Pancasila Menuju Semarang Semakin Hebat".
Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang Sapto Adi Sugihantoro mengatakan Dugderan digelar melihat angka Covid-19 di wilayah setempat sudah melandai.
"Iya, kami mengambil esensinya saja bahwa Dudgeran itu menandakan bahwa besok pelaksanaan puasa," kata Sapto.
Sapto menjelaskan prosesi Dugderan kali ini tidak digelar seperti sebelumnya, yakni arak-arakan, melainkan diselenggarakan tiap titik di Balai Kota Semarang hingga MAJT dan disiarkan langsung melalui akun YouTube Semarang Pemkot
"Prosesi Dugder akan dilaksanakan secara sederhana dan disiarkan secara live streaming sehingga masyarakat tetap dapat menyaksikannya di rumah masing-masing," ujarnya.
Festival Dugderan akan melibatkan pasukan Drumband AMNI, Perwakilan Pasukan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Kementerian Agama, perwakilan dari 16 Kecamatan se-Kota Semarang serta organisasi masyarakat lainnya.
Dugderan menyambut Bulan Suci Ramadan di Semarang bakal dilaksanakan setelah dua tahun terakhir tak dihelat karena pandemi Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News