Penampakan Jejak Satwa Liar Gegerkan Warga Banjarnegara, BKSDA Masih Ragu
"Kalau harimau lebih besar lagi. Mungkin juga macan tutul atau macan kumbang (Panthera pardus melas), tetapi ukuran tapaknya juga besar, sekitar 8-10 sentimeter, kalau kucing hutan mungkin juga bisa karena kemarin kami juga menemukan jejak-jejak berukuran kecil, sekitar 3 sentimeter," katanya.
Selain itu, kata dia, berdasarkan hasil pemetaan juga diketahui bahwa jarak lokasi penemuan jejak satwa liar tersebut dengan hutan sekitar 10 kilometer dan merupakan hutan produksi terbatas (HPT) milik Perhutani yang ditanami pinus.
Oleh sebab itu, kata dia, dengan ukuran seluas itu sangat kecil kemungkinannya dihuni macan tutul.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya habitat macan tutul di sekitar Kabupaten Banjarnegara, Adi mengakui jika masyarakat sering memberikan informasi terkait dengan keberadaan satwa liar tersebut.
Namun, pihaknya belum melakukan survei atau penelitian di wilayah Banjarnegara khususnya Desa Penawaran.
Menurut dia, habitat macan tutul atau kumbang di Jateng sementara ini berada di Pulau Nusakambangan dan Gunung Muria.(antara/jpnn)
Penampakan jejak satwa liar menggegerkan warga Banjarnegara. Jejak itu ditemukan di sawah dan kebun sehingga membuat khawatir warga.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News