Asita Keberatan dengan Pembatasan Pengunjung dan Kenaikan Harga Tiket Borobudur
![Asita Keberatan dengan Pembatasan Pengunjung dan Kenaikan Harga Tiket Borobudur - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/04/15/candi-borobudur-kabupaten-magelang-foto-wisnu-indra-kusumajp-tksa.jpg)
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah keberatan terkait rencana pembatasan pengunjung dan kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ketua DPD Asita Jawa Tengah Alex Gunarto menyatakan keberatan karena hal itu akan berdampak pada merosotnya pengguna jasa paket perjalanan wisata.
Alex menyebut pembatasan pengunjung sebanyak 1.200 orang per hari kurang relevan dengan penetapan harga tiket masuk untuk naik bangunan Candi Borobudur. "Untuk jumlah kurang relevan, bagi kami terlalu sedikit," kata Alex kepada JPNN.com Jateng, Selasa (7/6).
Alex mengaku syok mendengar keputusan harga tiket turis lokal yang akan naik ke bangunan Candi Borobudur ditetapkan Rp 750.000, dan wisatawan asing USD 100 atau setara Rp 1,4 juta. "Kami sangat kaget, nominalnya begitu fantastis di saat untuk pulih kembali pascapandemi Covid-19," ungkapnya.
Menurut dia, munculnya keputusan tersebut membuat gelisah para pelaku wisata. Terlebih lagi, dia mengaku tidak menerima ajakan untuk merumuskan bersama terkait pembatasan pengunjung maupun kenaikan harga tiket.
"Ketika regulasi ini benar-benar diterapkan, maka dampak untuk kunjungan wisatawan, daya beli wisatawan akan menurun," tuturnya.
Alex khawatir jasa kepariwisataan akan sangat terdampak.
Termasuk bagi para pelaku usaha wisata di sekitar Candi Borobudur, seperti pedagang kaki lima, UMKM, restoran maupun perhotelan.
Asita mengaku keberatan dengan pembatasan pengunjung dan kenaikan harta tiket Borobudur. Asita menegaskan dua hal itu membuat pelaku pariwisata resah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News