Yuk, Intip Kemeriahan Festival Jondang di Jepara
jateng.jpnn.com, JEPARA - Ribuan orang memadati Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melihat arak-arakan aneka hasil bumi untuk dibawa ke makam sesepuh desa, Kamis (23/6).
Namanya, Festival Jondang, yang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, sekaligus sesepuh Desa Kawak Amin Ayahudi mengatakan jondang merupakan alat zaman dulu yang berfungsi untuk membawa atau memindahkan barang dari tempat satu ke tempat lainnya.
"Misal untuk lamaran, pindah rumah, dan lainnya. Jondang identik dengan alat penghantar lamaran pengantin zaman dulu," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima JPNN.com Jateng, Sabtu (25/6).
Amin menyampaikan ada dua jenis jondang, yaitu jondang lanang (laki laki) dan jondang wadon (perempuan). Jondang laki-laki berisikan buah buahan dan hasil bumi, sementara jondang perempuan berisi makananan olahan, seperti ketan, bongko, juga gemblong.
“Ini adalah sebagai bentuk pelestarian jondang, agar tetap dikenal oleh generasi yang akan datang,” katanya.
Menurut warga Desa Kawak Eko Heri Purwanto mengatakan festival tersebut digelar sebagai ungkapan syukur warga desa atas hasil bumi yang telah diberikan oleh Tuhan.
"Pada festival kali ini sebanyak 20 jondang dibawa masing-masing RT, dan diarak keliling desa. Jondang tersebut berisi makanan, hasil bumi, atau palawija," jelasnya.
Setelah dua tahun sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Festival Jondang di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji kembali digelar secara meriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News