Dishanpan Jateng Ingatkan Pentingnya Cuci Sayur & Buah Sebelum Dikonsumsi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Untuk memastikan keamanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah melakukan pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
Kepala Dishanpan Jateng Dyah Lukisari mengatakan sampai minggu ketiga ini, pihaknya sudah melakukan pengawasan di 39 pasar tradisional dan toko swalayan di 15 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
"Pengawasan dilakukan sebagai bentuk pemenuhan tugas dinas sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKPD)," katanya melalui keterangan tertulis kepada JPNN.com Jateng, Sabtu (25/6).
Dia menambahkan pengawasan dilakukan secara rutin maupun insidentil. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pengambilan contoh untuk pengujian secara kualitatif menggunakan Rapid Test Kit G9 Pesticide atau secara kuantitatif, dengan menggandeng Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech Bogor.
"Pengambilan sampel uji cepat pestisida dilakukan pada beberapa sayuran dan buah. Di antaranya sawi, labu siam, daun bawang, kacang panjang, cabai rawit merah, strawberi, angggur, kiwi, apel, dan melon," jelasnya.
Selain uji cepat adapula Tim OKKPD juga mengirimkan contoh komposit cabai merah keriting, kubis, dan kacang tanah ke laboratorium.
“Hasil uji cepat menunjukkan keseluruhan contoh sayur dan buah yang diambil di pasar rakyat dan toko swalayan, tidak terindikasi mengandung pestisida. Namun, hasil uji laboratorium menunjukkan terdapat tujuh contoh komposit cabai merah keriting mengandung residu profenofos melebihi batas maksimum residu,” ujarnya.
Dengan hasil itu, ia mengimbau masyarakat tidak khawatir. Karena, profenofos yang merupakan salah satu bahan aktif dalam insektisida yang digunakan menyemprot tanaman bisa dihilangkan dengan cara mencuci menggunakan air mengalir.
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah melakukan pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan pangan dan be
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News