Hoaks Soal Agama Makin Marak, Apa Langkah Kemenag?
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan tantangan penguatan moderasi beragama yang berkembang di masyarakat, salah satunya hoaks soal agama.
Staf Khusus Menag Bidang Komunikasi Publik dan Media Wibowo Prasetyo mengatakan tantangan penguatan moderasi beragama tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga dunia maya.
"Ini harus juga menjadi perhatian pelopor moderasi beragama berbagai wilayah, khususnya di Jawa Tengah," katanya saat Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di Semarang, Sabtu (10/9).
Selain itu, para pelopor penguatan moderasi beragama juga diminta memahami dengan dunia digital, paham monitoring isu, terutama seputar kerukunan, sekaligus mitigasinya.
Wibowo menjelaskan bahwa menjaga kerukunan memiliki tantangan tersendiri karena saat banyak informasi palsu di media sosial yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Berbagai hoaks dan disinformasi yang beredar di media sosial, kata dia, kerap berbalut dengan isu suku, agama, ras dan antargolongan yang dapat memicu konflik.
Dia mencontohkan salah satu hoaks yang pernah beredar di Sri Lanka pada Maret 2018.
Pemerintah setempat, kata Wobowo, sampai menutup media sosial Facebook dan Whatsapp karena terjadi kerusuhan antaragama yang diakibatkan oleh berita bohong.
Hoaks soal agama dinilai Kemeng maki marak sehingga membahayakan persatuan bangsa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News