OTT KPK Marak di Jawa Tengah, Ganjar Bereaksi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut maraknya operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi bukti bahwa kejahatan tersebut terjadi di segala tempat.
Hal tersebut diungkapkan Ganjar saat Rapat Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Terintegrasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kompleks Gubernuran, Selasa (27/9). Acara tersebut juga dihadiri seluruh bupati dan wali kota se Jawa Tengah, termasuk DPRD dan perwakilan KPK serta BPKP.
"Itu tidak cukup di lips service, buktinya dikandani (diingatkan) juga ngeyel (keras kepala) gitu, kemudian terjadi OTT di mana-mana," katanya.
Menurutnya, kasus OTT KPK yang terjadi akhir-akhir ini menjadi pengingat perbaikan sistem pencegahan korupsi di tingkat eksekutif maupun legislatif.
"Menjadi penting agar kawan-kawan dari DPRD dengan eksekutif di tingkat kabupaten/kota bisa berelasi dengan baik, khususnya dalam membangun sistem yang mencegah korupsi," katanya.
Ganjar menyebut kasus OTT yang sedang ramai dibicarakan, di antaranya pemotongan dana bantuan langsung tunai (BLT) di Kabupaten Blora, OTT Bupati Pemalang, dan OTT yang melibatkan pengacara di Mahkamah Agung.
"Saya ceritakan secara terbuka tadi, hari ini lagi banyak dan ramai," tuturnya.
Dirinya memberikan gambaran mengenai relasi dan perbaikan sistem yang dapat dilakukan bersama antara eksekutif dan legislatif.
Ganjar Pranowo merespons maraknya aksi OTT KPK di Jawa Tengah. Langkahnya patut dipresiasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News