Cegah Banjir, Pemkot Pekalongan Tinggikan Tanggul Sungai
jateng.jpnn.com, PEKALONGAN - Untuk mencegah meluapnya air sungai yang menyebabkan banjir, Pemerintah Kota Pekalongan pun mulai meninggikan tanggul Kali Bremi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Bambang Sugiharto menyatakan agar air sungai Kali Bremi tak meluap ke pemukiman penduduk, pihaknya mulai meninggikan tanggul dengan menumpuk karung berisi tanah.
"Saat ini pekerjaan peninggian tanggul atau talud Kali Bremi kini menggunakan menggunakan batu pahat agar mampu menahan limpasan air sungai itu," katanya, Sabtu (1/10).
Dia menyebutkan paket pekerjaan peningkatan talud ini senilai Rp 380 juta ini dilakukan setelah tender tanda tangan kontrak pada 5 Juli 2022 dan diperkirakan selesai 1 November 2022.
"Memang kondisi letak tanggul yang lama terlalu rendah sehingga menyebabkan air sungai melimpa ke pemukiman di beberapa titik, apalagi saat sungai pasang atau hujan," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, masih dalam tahap pelaksanaan dan progres fisik kurang lebih 70 persen sehingga saat jatuh tempo nanti pekerjaan sudah selesai.
Karena keterbatasan anggaran maka peninggian talud ini dilaksanakan mulai dari Jembatan Angkatan 66 sampai Jembatan Teuku Umar sisi kiri ditinggikan dengan anggaran Rp380 juta," jelasnya.
Namun di samping tender yang ini, kata dia, ada dua paket pengadaan langsung Kali Bremi yakni talud di Kelurahan Pasurkratonkramat dan Pringrejo.
PPemerintah Kota Pekalongan meninggikan tanggul Kali Bremi untuk mencegah air meluap dan menyebabkan banjir di beberapa titik pemukiman penduduk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News