Nestapa Warga Semarang, Tahun Baru 2023 Dikepung Banjir

Berangsur-angsur debit air berkurang setelah tanggul yang jebol mulai ditambal. Belum lagi, sejumlah mesin pompa beroperasi menyedot air yang kini tinggal setinggi 80 sentimeter.

Serupa di kawasan Marina, Mualimin (27) warga Tambakrejo, Kecamatan Semarang Utara mengeluh karena tambaknya hancur karena dihantam gelombang tinggi. Nelayan muda itu tak menyangka, musim panen awal tahun ini gagal hingga berbuntut kerugian yang belum bisa diperkirakan.

"Perahu, tambak rusak semua. branjang ikan pun hancur," ujarnya membalas pesan WhatsApps untuk JPNN.com.

Sejumlah tenda posko darurat bencana dan dapur umum telah didirikan. Termasuk berbagai bantuan telah disalurkan kepada para korban bencana. Tak hanya dari pemerintah, sejumlah perusahaan maupun perorangan pun terlibat dalam pendistribusian bantuan.

"Bencana ini tidak hanya terjadi di satu kecamatan, tetapi juga di beberapa wilayah lain. Untuk itu, kami memusatkan dapur umum di Balai Kota Semarang. Tujuannya, agar ketika ada kekurangan, (dapur umum, red) di Balai Kota bisa mengatasinya," kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, belum lama ini.

Ita, sapaan akrabnya menyebut cuaca ekstrem menjadi penyebab utama banjir di Kota Semarang. Dia mengakui dampak cuaca buruk itu membentuk hujan deras dan air laut pasang. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tanggap terhadap kesehatan untuk periksa di posko-posko kesehatan yang sudah disediakan.

"Kemudian kapasitas pompa dan kolam retensi yang memang tidak sesuai jika terjadi curah hujan tinggi dan gelombang pasang,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sampai hari ini tingkat penanggulanga bencana banjir terbilang bagus. Apalagi penanganan dimulai dari hulunya dengan teknologi modifikasi cuaca.