Ganjar Prihatin dengan Kondisi Pegunungan Kendeng, Kenapa?
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku prihatin melihat kondisi kawasan Pegunungan Kendeng yang berada di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
Keprihatinan Ganjar disebabkan persentase tanaman jagung lebih besar dibanding tanaman keras atau pepohonan. Akibatnya, tidak ada penahan air di kawasan pegunungan sehingga berkontribusi pada bencana banjir di Grobogan.
"Ternyata di sini ada pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) bersama perhutani. Bagus, tetapi, kan, ada syarat persentase," tuturnya, Jumat (13/1).
Dia menegaskan syaratnya harus tegak 50 persen. Sebab, dia melihat hamparan yang harusnya dibagi separuh dengan tanaman keras, justru hampir 99 persen ditanami jagung.
Dia tak mengelak bahwa tanaman jagung itu bagus bagi masyarakat karena memberikan nilai tambah perekonomian. Hanya saja perlu diperhatikan terkait kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman keras atau pepohonan sebagai penyangga atau penahan air.
Menurutnya, apabila mayoritas ditanami jagung yang kemudian terjadi hujan deras karena cuaca ekstrem, maka berpotensi menyebabkan bencana, misalnya longsor.
"Karena apa? Karena tidak ada tanaman yang menahan," kata Ganjar menambahkan. Melihat kondisi tersebut, Ganjar menginstruksikan evaluasi terkait pemanfaatan lahan di Pegunungan Kendeng Utara itu.
Berdasarkan keterangan dari pihak Perhutani selaku pemilik lahan, sebagian lahan di kawasan itu merupakan PHBM dan sebagian lagi perhutanan sosial dengan komoditas paling besar tanaman jagung.
Keprihatinan Ganjar melihat Pegunungan Kendeng banyak ditanam jagung, kenapa? Simak alasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News