1.000 Hektare Sawah di Sragen Terendam Banjir, Petani: Kualitas Padi Jadi Jelek

jateng.jpnn.com, SRAGEN - Banjir yang melanda Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengakibatkan lebih dari 1.000 hektare sawah terendam.
Banjir tersebut terjadi karena meluapnya air di Sungai Bengawan Solo sejak Rabu (1/3) petang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Agus Cahyono mengatakan ada sekitar 1.203 hektare sawah yang terendam banjir.
"Sawah-sawah tersebut tersebar di delapan kecamatan yakni Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo, Tanon, Gawan, Sragen, Sukodono, dan Sambung Macan," ungkapnya, Jumat (3/3).
Selain sawah, lanjut Agus, banjir juga menggenangi rumah, perkantoran, hingga jembatan.
"Untuk jumlah warga yang terdampak banjir yang sudah berlangsung selama tiga hari tersebut sebanyak 11.185 jiwa," ungkapnya.
Hasan (39), salah satu petani, mengatakan lahan padi miliknya seluas 1.800 m2 terendam banjir. Padahal tanaman padi milik warga Dukuh Tugu, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen tersebut sudah dipanen dan tinggal diangkut.
"Ini masih ada padinya tapi ke balik dan terendam banjir, ditumpuk karena panennya kan Selasa sore, terus ditinggal di sawah malah kehujanan," katanya.
Lebih dari 1.000 hektare sawah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terendam banjir akibat meluapnya air di Sungai Bengawan Solo sejak Rabu (1/3) petang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News