Penjelasan PT Waskita Karya Soal Mandor Masjid Sheikh Zayed Solo Berutang ke Warung
jateng.jpnn.com, SOLO - Permasalahan utang yang dialami oleh para mandor pekerja pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo dikarenakan belum cairnya dana dari PT. Waskita Karya selaku kontraktor.
Info tersebut disampaikan oleh salah seorang pemilik warung 'Restu Bunda' Dian Ika Sari yang terletak tepat di depan Masjid Sheikh Zayed, Sabtu (18/3).
Dian mengatakan saat ini ada 3 mandor yang masih memiliki utang kepadanya untuk keperluan makan sehari-hari para pekerja. Jumlah keseluruhannya mencapai Rp 100 juta.
"Makan tidak cuma makan. Ada lembur, ya ada tambahan makan. Belum rokoknya," ujarnya saat diwawancarai.
Wanita berkacamata itu mengungkapkan pada awal pembangunan Masjid Sheikh Zayed, yakni pada pertengahan 2020 pembayaran dari para mandor cukup lancar. Pembayaran mulai tersendat ketika memasuki pertengahan 2021 hingga akhir 2022.
"Pembayaran ada perjanjian di awal dari perusahaannya dibayar setiap dua minggu sekali. Kenyataannya tidak, tetapi sampai 4 minggu sekali. Saat terbayarkan uangnya tidak cukup untuk membayar warung dan anak buah," ujarnya.
Menurut Dian, ada salah seorang mandor berinisial G asal Demak mengatakan kepadanya jika PT. Waskita belum memberikan uang kepadanya untuk gaji para pekerja dan biaya makan pekerja.
"Kalau mandor dari Demak ini katanya belum menerima uang dari Waskita. Itu sampai anak buah tidak terbayarkan. Saya pribadi tidak sampai hati mereka harus jalan kaki dari Demak ke sini, saya kasih uang saku Rp 50 ribu. Yang penting kalian bisa pulang, nanti kalau ada info mandor saya kabari. Itu akhir 2022," jelasnya.
PT Waskita Karya sebut tak ada kaitannya dengan mandor pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo yang berutang ke warung makan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News