Hari Pertama Ramadan, Minimarket di Semarang Penuh Parsel Lebaran
Pria jangkung berambut cepak ini mengakui, biasanya mulai pertengahan ramadan stok parsel akan cepat menipis. Penyebabnya, selain diborong langsung, juga karena tak sedikit pelanggannya memesan di awal puasa.
"Memang seperti itu. Ini alhamdulillah sudah tidak ada PPKM, jadi bisa kebayang nanti kami bakal kewalahan," katanya.
Suasana ramadan kental terasa ketika menelusuri tiap gang dan sudut di minimarket. Sejumlah banner dan brosur diskon terpampang di pintu masuk, tembok, hingga meja kasir.
"Saya beli awal-awal, mumpung masih sepi tidak berdesak-desakan," ujar Susanto, seorang pembeli menjelaskan alasannya memborong parsel.
Rupanya, aktivitas berburu parsel itu telah biasa dilakukannya sejak awal ramadan. Pernah suatu ketika, dirinya hampir tak kebagian bingkisan hari raya ketika berbelanja di pertengahan ramadan.
"Tadi saya beli kue kalengan, ada juga kue putri salju, nastar, dan sirup-sirupan," katanya, yang didampingi istrinya.
Kata Susanto, perparselan yang sudah dibelinya itu nantinya akan dibagikan kepada pelanggannya menjelang lebaran mendatang.
Kebiasaan tersebut, dia melisankan seperti pembagian tunjangan hari raya alias THR. "Hanya saja ini bentuknya barang, tidak uang," kata pedagang pakaian di sebuah pasar di Ibu Kota Jawa Tengah ini. (mcr5/jpnn)
Hari pertama bulan Ramadan, sejumlah minimarket di Kota Semarang terlihat mulai dipenuhi beragam jenis parsel Lebaran.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News