Antisipasi Kekeringan, BPBD Purbalingga Siapkan Bantuan Air Bersih
Sementara pada 2020 dan 2021, lanjutnya, jumlah desa yang terdampak kekeringan relatif lebih sedikit karena musim kemaraunya pendek.
"Bahkan pada 2022, tidak ada desa yang mengalami kekeringa, karena musim kemaraunya dibarengi dengan fenomena La Nina, sehingga sering turun hujan atau biasa disebut kemarau basah," katanya.
Kendati demikian, dia mengharapkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) maupun perluasan jaringan PDAM Purbalingga dapat meminimalisasi dampak kekeringan.
Dalam hal ini, kata dia, jika program Pamsimas yang dijalankan di desa-desa rawan kekeringan bisa berjalan optimal akan sangat membantu masyarakat saat musim kemarau.
"Dengan adanya program Pamsimas dan perluasan jaringan PDAM dimungkinkan dampak kekeringan tidak akan seperti pada tahun 2019," tegasnya.
Lebih lanjut, Priyo mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan kerja sama dengan BPBD Banjarnegara dalam hal penanggulangan bencana alam di wilayah perbatasan kedua kabupaten tersebut.
Menurut dia, kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kepahaman antara Pemkab Purbalingga dan Pemkab Banjarnegara yang diturunkan secara detail sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
"Bentuk kerja sama yang dilakukan, antara lain kegiatan penghijauan bersama di wilayah perbatasan karena kebetulan salah satu wilayah Purbalingga yang berbatasan dengan Banjarnegara berada di sebelah timur-utara yang notabene merupakan daerah berbukit yang berpotensi longsor," jelasnya.
BPBD Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News