Menjelang Sahur, Perang Sarung di Purbalingga Digagalkan Polisi, Ada Bom Molotov

jateng.jpnn.com, PURBALINGGA - Upaya perang sarung yang hendak dilakukan sekelompok remaja di Desa Dawuhan, Kabupaten Purbalingga, digagalkan oleh Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga.
Dalam kejadian ini, polisi mengamankan satu bom molotov dan tiga botol bekas minuman beralkohol yang ditemukan di sekitar lokasi.
Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Siswanto menyatakan barang bukti tersebut tidak ditemukan langsung pada anak-anak yang diamankan, melainkan di luar lokasi kejadian oleh warga sekitar.
"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait keberadaan bom molotov ini," ujar Siswanto dalam konferensi pers di Mapolres Purbalingga, Minggu (2/3).
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat mengenai sekelompok remaja yang diduga akan tawuran pada Sabtu (1/3) dini hari.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) segera menuju lokasi dan mengamankan 10 anak berusia 13 hingga 16 tahun. Seluruhnya masih berstatus pelajar SMP dan SMA di Purbalingga.
Selain bom molotov dan botol minuman, polisi juga menemukan barang bukti lain berupa dua helai sarung yang telah dimodifikasi—satu dililit lakban, satu lagi diikat ujungnya.
Meski sempat beredar kabar bahwa anak-anak tersebut membawa senjata tajam, hasil pemeriksaan hanya menemukan sarung yang telah diikat untuk dijadikan alat pukul.
Upaya perang sarung yang hendak dilakukan sekelompok remaja di Desa Dawuhan, Kabupaten Purbalingga, digagalkan oleh Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News