Passindo SMA Kesatrian 2: Bangkitkan Seni di Semarang dari Belenggu Pandemi Covid-19
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Parade Seni Sastra Indonesia (Passindo) kembali digelar di SMA Kesatrian 2 Semarang, Selasa (20/6). Passindo tahun ini berlangsung lebih meriah setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19.
Teguh Satriyo, guru Bahasa Indonesia SMA Kesatrian 2 Semarang menyebut kini, melalui Passindo, wadah penampung bakat dan karya siswa dalam bidang seni ini dihidupkan kembali dengan ramuan yang berbeda.
Dulu, kata Tegsa -sapaan akrabnya-Passindo selalu menyuguhkan sajian panggung berupa karya musikalisasi puisi dan pementasan drama.
Namun, tahun ini, dikemas dengan klip musikalisasi puisi, film pendek, teatrikal, hingga pementasan swacakap atau monolog menjadi persembahan yang disuguhkan.
"Sebenarnya, Passindo hendak kami usung seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, mengalihwahanakan drama ke film pendek menjadi keputusan solutif atas kendala yang dihadapi para siswa dalam mempersiapkan pementasan drama," katanya seusai acara di Aula SMA Kesatrian 2 Semarang.
Sebagai upaya agar para siswa tetap mendapatkan pengalaman menyaksikan drama panggung secara langsung, dalam gelaran Passindo itu turut diundang Teater Gema UPGRIS dan Teater Lima SMA N 5 Semarang. Dua kelompok teater itu menyuguhkan pementasan monolog.
"Kami berharap, ajang penyambung kreativitas dibidang seni dan sastra ini semakin didukung oleh semua pihak. Sehingga Passindo dapat terus hidup dan menghidupi kreativitas para siswa di SMA Kesatrian 2 ini," kata guru Bahasa Indonesia yang gemar baca puisi itu.
Sedangkan upaya untuk membekali para siswa agar Passindo tahun yang akan datang dapat melahirkan karya-karya film berkualiatas, disisipkanlah workshop produksi film pendek.
Parade Seni Sastra Indonesia (Passindo) kembali digelar di SMA Kesatrian 2 Semarang, Selasa (20/6).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News