Waduh, Banyak Siswa Miskin di Jateng Tak Terakomodasi PPDB SMA-SMK
![Waduh, Banyak Siswa Miskin di Jateng Tak Terakomodasi PPDB SMA-SMK - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/06/28/ilustrasi-sejumlah-guru-membantu-orang-tua-calon-peserta-did-4znh.jpg)
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah menyebutkan banyak peserta didik dari keluarga miskin yang tidak terakomodasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan sederajat di wilayah tersebut.
"Kami menerima laporan masyarakat, mayoritas terkait siswa miskin yang tidak terakomodasi dalam aplikasi PPDB SMA dan sederajat," kata Kepala Ombudsman Jateng Siti Farida di Semarang, Rabu (28/6).
Menurut dia, peserta didik dari keluarga miskin memang diberikan kuota minimal 20 persen di masing-masing sekolah, tetapi pemenuhan kuota tersebut dalam pelaksanaannya tidak maksimal.
Dia mencontohkan ada sekolah yang kuota siswa miskinnya 72 kursi, tetapi hingga pendaftaran ditutup ternyata hanya ada lima orang yang mendaftar. Demikian juga sekolah-sekolah lainnya.
"Jadi, mereka ini (siswa miskin) tidak terdaftar dalam aplikasi PPDB. Semestinya, mereka, kan, terdaftar karena mereka punya KIP (Kartu Indonesia Pintar), masuk PKH (Program Keluarga Harapan)," katanya.
Dari Dinas Sosial (Dinsos) Jateng, kata dia, sudah berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan verifikasi di lapangan terhadap siswa-siswi tersebut dan mereka memang miskin.
"Kami berterima kasih kepada Dinsos yang kooperatif dan merespons cepat laporan dengan melakukan verifikasi sampai ke tempat tinggal siswa miskin yang belum terakomodasi itu," katanya.
Namun, Farida mengatakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng belum mau mengakomodasi para pendaftar dari keluarga miskin, dengan alasan pendaftaran sudah tutup pada 27 Juni kemarin.
Banyak siswa miskin di Jateng tak terakomodasi PPDB SMA-SMK. Ombudsman Jateng bersuara lantang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News