Antisipasi Penyebaran Antraks, Ratusan Ternak di Boyolali Divaksin
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Raatusan hewan ternak disuntik vaksin untuk mencegah penyakit antraks di daerah endemis Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (12/7).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinakkan Kabupaten Boyolali Afiyani Rifdania mengatakan Desa Banyuanyar pernah mengalami wabah antraks pada 2012 dimana ada 13 sapi dan lima kambing mati dalam kurun waktu empat bulan dan hasil sampel tanahnya positif antraks.
Hal itu membuat desa itu masuk daerah endemis ketika itu. Setelah itu, kata dia, Boyolali aman antraks.
Dia mengatakan ada lima desa endemis antraks di Boyolali, yakni Banyuanyar Kecamatan Ampel, Sumber Agung dan Karangmojo (Klego), Gunung (Simo), dan Simpu (Andong).
"Jadi di daerah endemis ini, sudah dilakukan rutin vaksinasi antraks setiap tahun. Tahun sebelumnya selesai vaksinasi antraks, kemudian muncul Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.
Disnakkan telah menyediakan 2.000 dosis vaksin antraks, sementara jumlah ternak di lima desa endemis mencapai 7.500 sapi.
Dari jumlah sapi tersebut, kata dia, belum tentu semua hewan bisa divaksin karena harus kondisi sehat, jantan, cukup umur, dan betina tidak boleh bunting.
"Penyakit antraks sekarang tidak sampai akut, tetapi langsung mati mendadak. Jika ada kecurigaan tanahnya dan darah ternak, diambil sampelnya untuk dibawa ke laboratorium. Jadi antraks tidak harus mengambil sampel hewannya, justru dari lingkungan itu yang penting," katanya.
Petugas melakukan vaksinasi kepada ratusan hewan ternak di Boyolali guna mencegah penyakit antraks di daerah tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News