Tiap Bulan, Jalur Tengkorak di Semarang Ini Terjadi Kecelakaan, Dewan Turun Tangan
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mengusulkan pembangunan jalur penyelamat di tanjakan Silayur, Ngaliyan, Semarang, yang selama ini rawan kecelakaan karena konturnya curam.
"Kami meminta adanya jalur penyelamat di sekitar Silayur. Ini, kan, masih jadi jalur tengkorak ya, rawan kecelakaan," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono, Rabu (19/7).
Menurut dia, kajian harus segera dilakukan untuk pembuatan jalur penyelamat di tanjakan Silayur karena hampir setiap bulan terjadi kecelakaan maut di lokasi tersebut.
Biasanya, kecelakaan menimpa truk besar dengan muatan banyak yang mengalami rem blong dan menabrak kendaraan di depannya, dan ada juga kendaraan yang tidak kuat menanjak.
"Kan, ada dua ya, tanjakan dan turunan. Untuk mengantisipasi rem blong dibuat jalur penyelamat, kalau bisa di dua jalur juga. Makanya, nanti, kan, dilakukan kajian dulu," katanya.
Penyediaan jalur penyelamat, kata dia, harus diimbangi juga dengan ketegasan pemberlakuan jam operasional untuk kendaraan angkutan atau truk dengan muatan besar.
"Jam operasional untuk angkutan dengan beban lebih dari 7 ton kan mulai pukul 11 malam sampai empat pagi (23.00-04.00 WIB, red.). Itu harus diberlakukan tegas karena arus lalu lintas Ngaliyan di jam kerja sangat padat," katanya.
Jika truk angkutan besar nekad beroperasi melewati jalur tersebut di jam yang padat kendaraan, kata dia, maka dikhawatirkan akan membahayakan banyak pengguna jalan.
Jalur tengkorak di Semarang setiap bulannya hampir selalu terjadi kecelakaan. Kondisi tersebut mengharuskan dewan bertindak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News