Senangnya Warga Kampung Laut Cilacap, Masalah Air di Sana Sudah Teratasi
jateng.jpnn.com, CILACAP - Musim kemarau seolah menjadi bencana bagi Warisem (32) warga yang tinggal di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Setiap kemarau, wilayah itu selalu kekeringan. Bila pun ada air, rasanya asin dan tak layak konsumsi.
Warisem dan ribuan warga lainnya akhirnya terpaksa membeli air bersih. Mereka harus merogoh uang cukup besar sebab harga air mencapai Rp 7.000 per jeriken.
Namun, pada musim kemarau tahun ini, Warisem dan ribuan warga Kampung Laut Cilacap tak risau lagi. Stok air bersih untuk warga sudah melimpah dengan dibangunnya sistem penyediaan air minum (SPAM) Gandrungmangu oleh Kementerian PUPR.
SPAM dengan kapasitas 100 liter per detik itu telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (10/8).
"Seneng banget, sekarang kalau musim kemarau tidak perlu beli air. Air sudah mengalir di rumah dan kualitasnya lebih jernih dan tidak bau," ujar Warisem.
Dalam kesehariannya, dia terpaksa membeli air untuk kebutuhan rumah tangganya. Rp 7.000 tiap jeriken, menurutnya cukup mahal.
"Selama puluhan tahun dulu seperti itu, harus beli. Airnya juga enggak jernih, masih bau. Kalau sekarang senang, air sudah gampang dan kualitasnya lebih bagus," katanya.
Hal serupa juga dirasakan Sumini (40) warga Kecamatan Kampung Laut lainnya. Selama bertahun-tahun dia selalu kesulitan air bersih setiap kemarau tiba.
Masalah air di Kampung Laut Cilacap yang terjadi setiap musim kemarau kini sudah tertasi. Warga tak perlu lagi beli air Rp 7.000 per jerigen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News