Melalui PPG, UPGRIS Berkomitmen Mencetak Calon Guru Profesional
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Sri Suciati mengatakan jumlah kebutuhan guru dipastikan akan mengalami peningkatan setiap tahun.
Hal itu merujuk pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diinisiasi pemerintah melalui Kemendikbudristek yang berperan menjawab pemenuhan kebutuhan guru.
Meski demikian, perlu diakui bahwa jumlah guru pensiun dengan yang diangkat sebagai pegawai pemerintah perjanjian kerja (PPPK) dianggap belum sebanding secara kuantitas.
"Untuk Jateng saja, setiap bulan hampir 1.000 guru pensiun. Itu artinya jumlah yang dibutuhkan juga sama untuk bisa menggantikan mereka," kata rektor seusai memberikan arahan kepada mahasiswa peserta PPG di kampus IV UPGRIS, Senin (11/9).
Pada PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 ini, UPGRIS menerima 490 mahasiswa. Mereka akan menempuh masa studi selama dua semester untuk bisa memperoleh gelar Guru Profesional (Gr).
"Begitu lulus mereka akan akan mendapatkan sertifikat pendidik. Artinya sudah menjadi guru profesional sebagaimana yang diperintahkan undang-undang," ujar Suci.
Selain itu, Suci menilai kunci kualitas pendidikan ada pada guru. Pelaksanaan pendidikan tidak cukup mengandalkan implementasi kurikulum dan pemenuhan sarana prasarana di satuan pendidikan.
Untuk diketahui, UPGRIS merupakan satu di antara perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melaksanakan PPG.
Program yang dibiayai oleh pemerintah ini bertujuan menyimbangkan jumlah kebutuhan dan pemenuhan guru.
Setiap peserta PPG mendapat fasilitas biaya pendidikan sebesar Rp 8,5 juta per semester. Sedang masa studi untuk PPG selama satu tahun atau dua semester.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Sri Suciati mengatakan jumlah kebutuhan guru dipastikan akan mengalami peningkatan setiap tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News