Mbak Ita Dinilai Mampu Mengantisipasi Banjir Kota Semarang dengan Cepat

Lebih lanjut, Suharsono menuturkan, proses revitalisasi tersebut telah melalui beberapa tahapan rapat intensif dengan para legislator. Terutama para wakil rakyat yang duduk di Komisi C DPRD Kota Semarang.

Selain terbuka dalam rapat dengar pendapat (RDP), persoalan anggaran dan proses pembangunan di lapangan, menurutnya, telah sesuai dengan perencanaan.

"Kami ini secara anggaran dana ada, akan tetapi karena kebutuhan normalisasi drainase kota cukup besar, harus terencana dengan baik. Secara keseluruhan sudah baik dan reaktif dalam menangani titik-titik banjir," tuturnya.

Kendati begitu, pihaknya meminta Pemkot Semarang agar tak melupakan adanya perubahan iklim global. Terlebih, dia menekankan pengendalian kawasan atas sebagai hulu dan hilir di daerah pesisir.

Sebagai antisipasi aliran air tidak mengikuti gravitasi, pihaknya mengingatkan pentingnya rumah pompa berfungsi dengan baik. Termasuk dengan menyediakan pompa-pompa portabel di wilayah terdampak banjir.

"Di tahun ini, perubahan 2023 ada penambahan pompa portabel yang memang kami setujui supaya mengantisipasi titik-titik banjir," ujarnya.

Berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD Kota Semarang, pengurangan wilayah banjir dari tahun ke tahun mengalaminya penurunan signifikan.

"Memang setiap lima tahun kami menyusun RPJMD dan ada salah satu target pengurangan banjir. Misalnya dari titiknya dari 40 sekarang jadi 10, genangan lama sampai seminggu sekarang tiga hari sudah bisa hilang, tingga 1,5 meter jadi 50 sentimeter," ujarnya.