Ponpes di Gunungpati Semarang Ternyata Punya SMK Pertanian, Mbak Ita Kaget
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan pondok pesantren (ponpes) memiliki peran dalam kedaulatan pangan rakyat.
Hal itu diungkapkan Mbak Ita, sapaan akrabnya, seusai membuka Bazar UMKM di Ponpes Sunan Gunungjati Baalawy, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (28/10).
Mbak Ita mengapresiasi upaya pesantren tersebut karena membina santri-santriwati dan masyarakat sekitar lewat dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Saya sangat mengapresiasi karena pondok pesantren selain dari pendidikan keagamaan juga melakukan pembelajaran UMKM," ujar perempuan yang menyabet penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Menurutnya, dalam situasi penuh tantangan ini, jiwa-jiwa wirausaha sudah selayaknya muncul.
Dia menyebut, talenta-talenta para santri-santriwati wajib didukung dengan menyesuaikan potensi sumber daya alam (SDA) yang tersedia.
"Anak-anak pondok ini harus mulai belajar entrepreneur. Saya melihat banyak usaha-usaha yang dilakukan, ada menjual benih, pupuk, dan sebagainya," katanya.
Politikus PDI Perjuangan ini tak tutup mata ketika mengetahui Ponpes Sunan Gunungjati Baalwy memiliki Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Pertanian.
Wali Kota Semarang Mbak Ita kaget ternyata ada ponpes di Gunungpati yang memiliki SMK Pertanian. Dia langsung minta anak buahnya ambil bagian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News