Mahasiswa Solo: Jokowi Gagal Jadi Kepala Negara, Sukses Jadi Kepala Keluarga

jateng.jpnn.com, SOLO - Puluhan mahasiswa melakukan demo di Bundaran Gladag Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/11) sore. Mereka menyuarakan hasil evaluasi 9 tahun Presiden Joko Widodo menjabat.

Ketua BEM Universitas Sebelas Maret (UNS) Hilmi Ash Shidiqi mengungkapkan bahwa aksi dilakukan untuk menyuarakan kinerja Presiden Jokowi selama 2 periode yang dinilai gagal.

Selain itu, aksi ini juga untuk menolak hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ketentuan Pilpres 2024.  

"Kami menyuarakan akar bersama-sama akar politik dinasti putusan MK sekaligus kinerja Presiden Jokowi yang kami nilai gagal dalam perannya sebagai kepala negara," katanya saat diwawancarai pada sela-sela aksi.

Ada 13 poin yang menjadi sorotan Mahasiswa selama Jokowi menjabat di antaranya soal reformasi hukum, KKN, kerusakan lingkungan, Proyek Strategis Nasional (PSN), dan Multifungsi TNI-Polri.

Hilmi mencontohkan berdasarkan data yang ada PSN menjadi sebuah problematika karena banyak pelanggaran HAM berat kebanyakan ditemukan di wilayah PSN.

"Jokowi sebagai kepala negara berhasil menjadi kepala keluarga yang baik. Berhasil menghantar anaknya, Mas Gibran menjadi Wali Kota Surakarta, menghantarkan mantunya untuk menjadi Wali Kota Medan, menghantarkan anaknya menjadi Ketum Partai dan berhasil menghantarkan anaknya sebagai bacawapres. Namun, sebagai Kepala Negara, Jokowi adalah Kepala Negara yang buruk," ujar Hilmi.

Disinggung soal putusan MK, Hilmi menegaskan bahwa ada sebuah kecacatan dalam putusan tersebut.