Kasus Dugaan Bullying di PPDS Undip Terus Berlanjut, Keluarga Aulia Risma Bertindak
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Keluarga mendiang dokter Aulia Risma Lestari melaporkan sejumlah senior korban ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng), Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (4/9).
Pelaporan itu terkait dugaan pemerasan, pengancaman hingga intimidasi terhadap dokter Aulia Risma selama menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Pengaduan itu dilakukan langsung oleh ibunda korban Nuzmatun Malinah, adik kandung korban Nadia dan kuasa hukum mereka, Misyal Ahmad ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng.
"Almarhumah adalah mahasiswi PPDS Undip yang mengalami bullying. Ada intimidasi ada pengancaman, yang mana bukti nuktinya sudah kami kasih ke pihak Polda Jateng," ujar Misyal di Mapolda Jateng, Rabu (4/9).
Misyal tak menjabarkan identitas terlapor. Akan tetapi, dia mengungkapkan bahwa terlapor yang lebih dari satu itu adalah mahasiswa PPDS Anestesia Undip atau senior korban.
"Iya, (terlapor, red) dari mahasiswa, seniornya ada beberapa. Kami belum berani sebut nama karena almarhumah sudah meninggal, korban meninggal. Jadi ini diproses oleh kepolisian," katanya.
Kendati begitu, dia telah membawa sejumlah bukti dalam kasus ini. Termasuk bukti chat atau pesan di layanan perpesanan hingga catatan rekening korban.
"Ada chat, ada rekeningnya. Masih diperiksa (nominal pemerasannya, red)," katanya.
Senior dr Aulia Risma dipolisikan oleh keluarga korban dugaan bullying hingga pemalakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News