3 Bulan Lalu, Remaja di Sukoharjo Tewas Dikeroyok, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran
jateng.jpnn.com, SUKOHARJO - Kasus dugaan pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada September 2024 masih belum menemui titik terang.
Dalam kejadian itu, remaja berinisial MAN (16), warga Kecamatan Polokarto, Sukoharjo meninggal dunia, dan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Pengeroyokan terjadi pada Minggu (29/9) dini hari. Jasad korban telah dilakukan ekshumasi pada Rabu (9/10). Orang tua korban didampingi kuasa hukumnya mendatangi Mapolres Sukoharjo untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut.
Ibu MAN, Yuliati (43) mengatakan sebelum kejadian tersebut, anaknya sempat pamit untuk pergi ke rumah temannya di Desa Pranan, Kecamatan Polokarto pada Sabtu (28/9).
"Pamitnya keluar rumah main ke rumah temannya, biasanya memang mainnya di situ, tidak pernah ke mana-kemana. Biasanya anak saya pukul 23.00 WIB sudah pulang, tetapi keluar lagi," kata Yuliati saat ditemui awak media di Mapolres Sukoharjo, Rabu (4/12).
Dia sendiri tidak tahu kenapa anaknya pergi keluar rumah lagi. Namun, hingga dini hari belum pulang, dia kemudian menghubungi anaknya via WhatsApp (WA).
"Saya WA-an itu sampai pukul setengah tiga, tak tanya juga, mainnya cuma di Pranan itu. Itu masih komunikasi dengan saya. Dia tidak pernah keluar sampai pukul segitu, biasanya pukul sebelas malam sudah pulang. Namun, itu pas malam Minggu," ujarnya.
Yuliati mencoba mencari tahu kronologi kejadian dugaan pengeroyokan yang menewaskan putranya itu. Dia mendapatkan informasi dari seorang saksi berinisial A warga Plumbon. Menurutnya, A sempat ikut mengejar putranya.
Kasus dugaan pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada September 2024 masih belum menemui titik terang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News