3 Bulan Lalu, Remaja di Sukoharjo Tewas Dikeroyok, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran
Diketahui, jika korban bersama tiga orang temannya ke daerah Mojolaban. MAN berboncengan dengan temannya berinisial R menggunakan motor korban. Sesampainya di kawasan Tegalmade, korban terjatuh dan dibawa ke Plumbon.
"Anak saya jatuh, kemudian ditinggal sama teman-temannya. Anak saya dikejar sama A orang Plumbon, terus dibawa ke depan Pasar Plumbon, dan terjadi pengeroyokan itu," ucapnya.
"Saya dapat informasi dari A itu, katanya dia yang mengejar, dia yang menolong, dia yang bawa ke Plumbon, dia yang bawa ke IGD. Tidak (mengakui ikut mengeroyok), dia bilang yang menolong. Namun, dia bilang kepada saya kalau ikut mengejar anak saya dari Tegalmade ke Plumbon," imbuhnya.
Saat disinggung alasan putranya dikejar, dia mengaku tidak begitu paham. "Katanya nantang-nantang gitu, tetapi saya juga tidak tahu yang sebenarnya bagaimana," ucapnya.
Kuasa hukum keluarga korban, Ratno Agustio Hortomo mengatakan meski waktu kejadian sudah cukup lama, tetapi pihaknya belum mendapatkan titik terang dari kasus tersebut.
"Setahu kami dari kuasa hukum, belum ada dari pihak para pelaku yang sampai saat ini sudah dilakukan penangkapan atau penahanan. Kami meminta kepolisian untuk bisa bergerak lebih cepat dan profesional lagi dalam rangka penanganan perkara ini," kata Ratno.
Dia menyayangkan lambatnya proses dalam kasus ini. Sehingga, dia menilai jika Polres Sukoharjo tidak mampu menangani kasus ini, lebih baik dilimpahkan ke Polda Jateng.
"Masukan dari saya dan keluarga bila dirasa Polres Sukoharjo tidak mampu untuk mengusut perkara ini sampai tuntas, untuk segara dilimpahkan ke Polda Jateng," ucapnya.
Kasus dugaan pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada September 2024 masih belum menemui titik terang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News