Sertu Bayu Tewas di Papua, Sang Ibu Curigai 2 Seniornya, Panglima TNI Bereaksi
jateng.jpnn.com, SOLO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan akan melakukan investigasi atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan Sertu Marctyan Bayu Pratama tewas saat bertugas di Timika, Papua.
Pihak keluarga korban pun menyambut baik rencana sang jenderal.
Kuasa Hukum Korban Asri Purwanti mengaku senang dengan respons Jendral Andika meski belum ada tanggapan secara langsung yang dikirim kepadanya.
"Sepertinya beliau sangat merespons sekali. Saya sangat terima kasih," terangnya saat dihubungi via telepon, Jumat (3/6).
Namun demikian, belum ada respons langsung dari Jendral Andika meski pihak korban telah mengirimkan surat kepadanya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, dan Komnas HAM.
"Saya hanya membaca dari media kemarin, beliau (Jendral Andika Perkasa) memang belum membaca surat kami secara fisik. Kalau diperkenankan pun kami akan memberikan secara email," kata perempuan yang menjabat Dewan Pimpinan Daerah Kongres Advokat Indonesia (DPD KAI) Jateng itu .
Asri mewakili keluarga korban ingin agar pelaku bersilaturahmi ke keluarga Sertu Bayu sebagai bentuk permintaan maaf.
Sebelumnya, Ibu Sertu Bayu, Sri Rejeki (50) di hadapan awak media menuturkan bahwa dia ingin mencari kejelasan atas kematian anaknya.
Sertu Bayu tewas saat bertugas di Papua. Kematian itu memunculkan tanda tanya besar sang ibu. Ternyata...
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News