Kelompok Teroris Bom Astanaanyar Ditangkap di Sukoharjo & Boyolali
"Dari pengakuan S akan melakukan bom bunuh diri di dua tempat, satu di Astana Anyar dan rencana kedua di Mapolresta Surakarta," kata Nrigjen Ahmad Ramadhan.
Selain itu, lanjut dia, S merupakan ahli merakit bom dari gurunya bernama Soger. Soger bisa merakit bom belajar dari gurunya, pelaku tokoh perakit bom terorisme dokter Ashari.
"S dalam kasus Astanaanyar Bandung bahkan mengantar barang yang akan diledakkan sendiri oleh tersangka AM, pelaku bom bunuh diri," ungkapnya.
Ramadhan menjelaskan Polri khususnya Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak pernah berhenti dalam melakukan pencegahan, penindakan, dan penegakan hukum terhadap tindak pidana terorisme di Indonesia.
Hal tersebut dilakukan, katanya, untuk menjaga keamanan negara ini agar damai, aman, dan tertib, termasuk menegakkan hukum terhadap tindak pidana terorisme di Indonesia.
"Hal itu dilakukan untuk melindungi dan menjaga negara, masyarakat, serta Bangsa Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Antiteror Mabes Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan ada lima tersangka yang telah diamankan dan ditangkap yang terdiri atas empat laki-laki dan satu perempuan.
Peran R tersangka perempuan merupakan istri dari saudara AS alias AM pelaku bom bunuh diri di Astana Anyar Bandung. Tersangka R mengetahui rencana yang akan dilakukan suaminya tersebut.
Lima orang terduga teroris di Kabupaten Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah, ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News