Trauma Putra & Putri Endah Jadi Perhatian Utama, Polisi Harus Cepat Bereaksi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tewasnya Endah Safitri (26) menyisakan duka mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan. Terutama bagi putra dan putrinya yang masih di bawah umur.
Endah menjadi korban pembunuhan oleh Kanipah alias Andre (32) yang merupakan suaminya sendiri di rumah kontrakan di Jalan Srinindoto Baru RT 11 RW 1 Kelurahan Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Sabtu (15/1) lalu.
Padahal, pasangan suami-istri itu dikaruniai dua anak, yakni satu anak perempuan berusia 6 tahun dan satu lagi anak laki-laki berusia 4 tahun.
Seusai kejadian nahas itu, pelaku membawa anak laki-lakinya pergi agar tak mengetahui perbutan keji yang dilakukannya, sementara anak perempuannya bersama pihak keluarga istri.
Eni Suprapti, kakak perempuan korban mengaku sempat merahasiakan kematian adiknya kepada keponakannya itu.
Anak pertama korban belum mengetahui jika ibunya telah tiada, meskipun sudah didirikan tenda dan ada keranda jenazah di rumah duka.
Baca Juga:
"Anak yang pertama permintaan, tadi sempat tanya 'ibu kok belum pulang', saya jawab ibu masih lembur," kata Eni dengan tatapan berkaca-kaca, Minggu (16/1).
Satreskrim Polrestabes Semarang sendiri telah menanggap pelaku kurang dari 24 jam.
Korban pembunuhan di Semarang meninggal putra dan putri yang masih di bawah umur. Polisi harus segera bereaksi untuk mengatasi kemungkin trauma yang diderita keduanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News