Civitas Academica UMS Keluarkan Maklumat Kebangsaan, Soroti Ketidaknetralan Jokowi
jateng.jpnn.com, SOLO - Sejumlah guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menegaskan sikap terhadap kondisi politik Indonesia saat ini.
Mereka mengkritik penggunaan kekuasaan yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus memberikan masukan terhadap para pemangku kekuasaan terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Pesan-pesan tersebut tertuang dalam maklumat yang dibacakan oleh salah satu guru besar, yakni Prof. Aidul Fitriciada Azhari dalam aksi Maklumat Kebangsaan Sivitas Akademika UMS di depan Gedung Siti Walidah Kampus 2 UMS, Senin (5/2). Dipimpin oleh Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif.
Aksi tersebut mengikuti jejak sejumlah civitas universitas lain diantaranya civitas academica Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Indonesia (UI).
Dalam maklumat tersebut, para guru besar dan anggota debat UMS sepakat bahwa terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024, terlihat jelas telah terjadi penyimpangan, penyelewengan, dan peluruhan fondasi kebangsaan secara terang-terangan dan tanpa malu.
Hal tersebut terlihat dari penyalahgunaan pranata hukum lewat Mahkamah Konstitusl untuk melanggengkan kekuasaan yang berwatak nepotis dan oligarkis yang makin diperburuk oleh praktik politik dari presiden.
Presiden terlihat jelas tidak netral dalam kontestasi pemilu yang berpotensi terjadinya penyalahgunaan kekuasaan secara massif.
Situasi tersebut menunjukkan bahwa kehidupan kebangsaan dan kenegaraan telah kehilangan adab dan etika yang mengancam masa depan demokrasi, supremasi hukum, dan terwujudnya keadilan sosial sebagaimana dicita-citakan dalam konstitusi UUD NRI Tahun 1945.
Sejumlah guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menegaskan sikap terhadap kondisi politik Indonesia saat ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News