12 Tokoh Mendaftar Penjaringan Pilkada Solo 2024 ke PDIP, Diminta untuk Tak Berbohong
jateng.jpnn.com, SOLO - Sebanyak 12 tokoh telah mendaftarkan diri ke PDIP untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta. Para tokoh itu diminta secara tegas untuk tidak boleh berbohong.
Syarat tidak boleh bohong itu pernah ditekankan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada 18 Maret 2024.
"Bahkan sekarang kami tambahkan suatu penekanan terhadap pentingnya ketaatan terhadap konstitusi, terhadap budi pekerti, terhadap santunnya kata dan perbuatan, dan pemimpin itu tidak boleh bohong," ujar Hasto di Jakarta.
Ketua Penjaringan DPC PDIP Solo untuk Pilkada 2024 Paulus Haryoto mengungkapkan bahwa sosok yang diinginkan PDIP sebagai pemimpin Kota Solo adalah sosok yang mampu membawa kota ini menjadi lebih baik. Dia juga harus memiliki komitmen serta loyal terhadap PDIP.
"Yang penting adalah kalau sudah lewat PDIP, belajar seperti yang kemarin jangan lari ke mana-mana. Tanggung jawab membesarkan PDIP dan membesarkan masyarakat itu saja," ujarnya saat diwawancarai di Kantor KPU Surakarta, Kamis (2/5).
Melihat kebutuhan itu, Paulus menegaskan bahwa penekanan kalimat tidak boleh bohong yang disampaikan Hasto menjadi relevan. Menurutnya, penekanan tersebut adalah bagian dari kualitas dan integritas seseorang.
"Dasar dari seseorang punya integritas salah satunya, kan, tidak boleh bohong. Kalau dari awal mula sudah bohong, kan, kami juga meragukan tanggung jawabnya. Namun, secara khusus kami tidak punya kriteria," beber dia.
Hingga hari ini, total sudah 12 tokoh mendaftar ke PDIP untuk maju dalam kontestasi Pilkada Solo. Sebanyak 4 tokoh ingin maju sebagai Wali Kota dan 8 sisanya menjadi Wakil Wali Kota. Proses penjaringan sendiri masih akan berlangsung hingga 24 Mei 2024.
Sebanyak 12 tokoh telah mendaftarkan diri ke PDIP untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News