Kepemimpinannya Dinilai Ideal, Mbak Ita Didorong Maju di Pilwakot Semarang
Dalam sinergi dengan DMI Kota Semarang, menurutnya Mbak Ita juga memberi perhatian serius selain pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan dengan masyarakat umum.
"Selama ini kami dengan Bu Ita selalu bersinergi, mulai pemberdayaan jamaah masjid, termasuk urban farming. Ada juga Pak Rahman di samping untuk mengatasi inflasi juga untuk membantu jamaah masjid untuk mendapatkan bahan pokok murah," ujarnya.
Belum lagi, kata Fuad, akan disempurnakan ketika wali kota Semarang perempuan pertama tersebut memimpin kembali Ibu Kota Jateng pada 2024 mendatang.
"Pribadi kinerjanya bagus, banyak penghargaan juga yang diraih untuk Kota Semarang. Terus terang saya mengharapkan beliau tetap maju," katanya, berharap Mbak Ita maju dalam pemilihan wali kota (pilwakot) Semarang.
Kepemimpinan Mbak Ita dalam memimpin Kota Semarang dua tahun terakhir ini juga dirasakan berdampak baik beberapa pihak. Salah satunya Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ) Kota Semarang.
Ketua LPQ Kota Semarang Bahrul Fawaid mengatakan di bawah kepemimpinan Mbak Ita para guru Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) mendapati insentif dan fasilitas lain yang lebih dari cukup.
"Kepemimpinan di bawah Mbak Ita kami rasakan luar biasa betul. Di antaranya guru-guru TPQ diberi insentif sebesar Rp 500 ribu tiap bulannya, termasuk fasilitasi dalam bentuk lain misalnya buku bahan ajar, dan modal usaha yang diberikan menurut saya sudah melebihi ekspektasi," katanya.(mcr5/jpnn)
Dorongan Mbak Ita maju di Pilwakot Semarang mencuat karena kepemimpinannya dinilai ideal.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News