Soal KPK Geledah Kantor Wali Kota Semarang, Politikus Senior PDIP: Operasi Politik
"Saya sebagai kader PDI Perjuangan juga merasa rugi, elektabilitas Mbak Ita paling tinggi, lalu diframing seolah sebagai tersangka padahal tidak dinyatakan tersangka oleh KPK," katanya.
Politikus senior PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa kabar beredar mengenai penetapan tersangka terhadap Mbak Ita adalah pemberitaan yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Itu hoaks, secara resmi KPK belum menyatakan adanya tersangka. Pencekalan pun tak menyebut nama, biarkan KPK bekerja menyelidiki, ketika ada tindak pidana korupsi itu risiko masing-masing," katanya.
Sebelumnya, KPK melakukan penggeledahan di Kompleks Balai Kota Semarang sejak Rabu (17/7).
Selain ruang kerja dan rumah pribadi Wali Kota Semarang, KPK juga mengeledah sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya tampil dan buka suara ke publik seusai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantornya.
"Ya saya pada saat ada kegiatan di Pemerintah Kota Semarang saya ada di kantor, memang di atas," katanya seusai rapat paripurna di DPRD Kota Semarang, Senin (22/7).
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengatakan tak pernah ke mana-mana saat lembaga antirasuah itu menggeledah kantornya.
Begini respons politikus senior PDIP soal penggeledahan kantor wali kota Semarang: operasi politik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News