Gus Yahya Sindir Keras PKB: NU Harus di Atas Negara, Tidak Boleh di Bawah Partai

Sabtu, 03 Agustus 2024 – 16:55 WIB
Gus Yahya Sindir Keras PKB: NU Harus di Atas Negara, Tidak Boleh di Bawah Partai - JPNN.com Jateng
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat pelantikan PWNU Jateng di Unissula Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyindir keras Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia sebut bahwa NU harus berada di atas negara, tidak di bawah partai.

Gus Yahya menyatakan inti dari ungkapannya berasal dari pesan Mustasyar PBNU Ahmad Mustofa Bisri atau yang karib disapa Gus Mus.

"Saya dan teman-teman PBNU sowan mustasyar KH Mustofa Bisri, mohon pesan, wasiat beliau kepada kami, dan beliau mengatakan NU harus berada di atas negara," kata Gus Yahya dalam amanat pelantikan PWNU Jateng di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Sabtu (3/8).

Dia bilang bahwa pesan Gus Mus itu dapat diartikan bahwa NU harus menundukkan kepentingannya. Termasuk mengatasi berbagai macam kepentingan parsial yang ada di Indonesia.

Menurutnya, pesan Gus Mus akan membawa NU mampu untuk terus berkontribisi menyangga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jadi di bawah negara saja tidak boleh, apalagi di bawah partai, tidak boleh. Ini penting untuk dipahami," kata Gus Yahya.

Pun, kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini menyatakan telah memiliki rencana penataan ulang besar-besaran di tubuh PBNU.

Terdapat tiga matra yang disebutnya yaitu, matra tata kelola organisasi menyangkut berbagai macam mekanisme, regulasi, prosedur-prosedur dalam pembuatan keputusan. Termasuk kuva metode atau model administrasi. 

Sindir keras PKB, Gus Yahya bilang bahwa NU harus di atas negara, tidak boleh di bawah partai.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News