Ratusan Seniman & Aktivis Semarang Berkumpul, Beri Alarm Peringatan Darurat

Adhitia menyatakan senyata-nyatanya bahwa kondisi Indonesia sudah darurat. Dia bilang konstitusi atau hukum dimainkan seenaknya untuk kepentingan Oligarki dan elit partai politik sampai pejabat lembaga negara.
"Presiden, aparat keamanan dan seterusnya tidak lebih macam jalan lengang. Lingkungan hidup porak-poranda. Demokrasi mati semati-matinya," ujarnya, lagi.
Dia menuturkan bahwa pemerintah melakukan pembodohan dengan tingginya biaya pendidikan. Represifitas hingga kriminalisasi terhadap aktivis juga sangat membuatnya khawatir atas pilar demokrasi.
Ribuan massa yang sudah bergerak di banyak tempat menurutnya, merupakan waktu rakyat berpihak. Atas kondisi darurat ini dia mengajak seluruh masyarakat menyerukan perlawanan dengan banyak bentuk pengkaryaan.
"Lukis, buatlah puisi, lagu, hingga pentas untuk menjelaskan situasi itu ke rakyat. Mari lakukan pembusukan kekuasaan. Karena dengan itu, kita mendukung agenda perubahan total," katanya.
"Mengganti elit, merubah sistem, hingga kondisi paling radikal, memperdebatkan ulang dasar negara untuk sampai pada relevansinya. Kesejahteraan sosial bagi seluruh Rakyat indonesia," katanya, lagi.(mcr5/jpnn)
Beri alarm peringatan darurat, ratusan seniman & aktivis Semarang berkumpul.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News